Press Realese ADPEND MENGKAJI
PRESS
REALESE
ADPEND
MENGKAJI I
Bandung, 26 September 2018 – Divisi sosial dan politik dibawah
naungan BEM HMD Adpend telah melaksanakan acara kajian yang disebut dengan
Adpend mengkaji yang bertempat di Auditorium FIP UPI lantai 3. Acara yang
dihadiri oleh 124 orang ini mengangkat tema “Upaya Pemuda Masa Kini Dalam
Tantangan Pemberantasan Radikalisme dan Terorisme”, kajian ini diselenggarakan
untuk membahas mengenai bagaimana upaya mahasiswa di lingkungan UPI khususnya
dan umumnya untuk masyarakat umum menolak kegiatan radikalisme dan terorisme.
Acara dimulai
pukul 13.00 WIB dengan pembukaan oleh Salma Nurvitasari selaku MC. Pembacaan
ayat suci Al-Quran oleh Nurman. Menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin
oleh Rosa Safira. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Shofaa’ Asyrofah
selaku ketua pelaksana, Muhamad Faisal selaku Ketua BEM HMD ADPEND, dan yang
terakhir adalah sambutan dari Dr. Diding Nurdin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Kemahasiswaan.
Sesi kajian pada acara dipandu oleh
Husni Hamdani selaku moderator, yang kemudian diisi oleh POLDA JABAR selaku
pembicara pertama yang memaparkan kebijakan dan upaya dalam pemberantasan
radikalisme dan terorisme. Beliau menjelaskan bahwa kondisi
bangsa Indonesia di era kekinian sibuk dengan gadget dan mudah sekali
terpengaruh terhadap berita-berita yang tidak jelas sumbernya. Harus ada filter
yang kuat untuk menjaga agar generasi muda tidak mudah terpengaruh informasi
maupun budaya luar yang tentunya tidak cocok dengan kondisi WNI yang berada
ditengah-tengah pluralisme, heterogenitas dan dunia yang mengglobal dimana
kejadian yang terjadi di dunia barat dengan mudah dapat diketahui oleh bangsa
Indonesia melalui dunia maya. Kemudian
dilanjutkan oleh Bapak Kurnia Widodo, S.T selaku pembicara kedua yang memaparkan
latar belakang dan tantangan dalam menghadapi pemberantasan radikalisme dan
terorisme. Beliau menjelaskan bahwasannya ada beberapa upaya
mahasiswa dalam mencegah radikal-teroris: waspada terhadap sesuatu yang
mencurigakan, perhatikan nilai teman yg akademisnya menurun, waspadai golongan
kelompok agamis yang tertutup, waspada terhadap acara yang membawa tema tema
yang sensitif seperti khilafah, akhir zaman, waspada terhadap propaganda
terselubung dibalik acara, waspada terhadap propaganda radikal-teroris di media
sosial termasuk hoax yang berbau provokatif, dan penyaringan melalui legalitas
yang mengharuskan sumpah/ penandatanganan kesetiaan kepada NKRI, pancasila dan
perhubungan. Setelah pemaparan yang dilanjutkan dengan diskusi dengan
mahasiswa, Muhamad Faisal selaku perwakilan mahasiswa memimpin Deklarasi yang
menyatakan bahwasannya mahasiswa menolak adanya paham radikalisme dan terorisme
yang kemudian di tanda tangani oleh seluruh peserta kajian, dan diketahui oleh
Bapak Kurnia Widodo, S.T dan POLDA JABAR. Acara berakhir pada pukul 16.00 WIB
dan ditutup oleh Salma Nurvitasari selaku Master of Ceremony.
Harapannya kegiatan ini menjadi bekal
dan bermanfaat bagi peserta khususnya bagi mahasiswa baru Administrasi
Pendidikan dan umumnya generasi penerus bangsa untuk dapat memberikan
kontribusi sebagai pelaku perubahan dan pencetak generasi cemerlang tonggak
peradaban.
Menjadi pelaku perubahan dalam
bermasyarakat pastinya membutuhkan wawasan dan pengetahuan yang lebih, Divisi
Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Departemen
Administrasi Pendidikan menyediakannya dalam wadah Adpend Mengkaji. Karena
menjadi bermanfaat itu harus dipersiapkan dari sekarang, yuk pantau terus
kajian mendatang. Info lebih lanjut 087875033592 (shofa).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) HMD
ADPEND UPI
Ig : bemhmdadpend
Komentar
Posting Komentar